Selama ini, kita terbiasa menganggap kecemasan (anxiety) sebagai masalah yang sepenuhnya berasal dari otak karena ketidakseimbangan kimiawi atau reaksi berlebihan terhadap stres. Namun, isu gizi dan neurosains terkini membawa kita pada kesimpulan yang mengejutkan: gangguan kecemasan mungkin berakar di perut Anda.

Inilah saatnya kita mengenal Sumbu Usus-Otak (Gut-Brain Axis), jalur komunikasi dua arah yang rumit dan kuat antara Sistem Saraf Pusat (otak) dan Sistem Saraf Enterik (usus). Memahami sumbu ini adalah kunci untuk meredakan kecemasan dari dalam.

Disbiosis bukan hanya sekadar masalah perut kembung. Ketika rasio bakteri baik dan jahat bergeser, bakteri yang kurang menguntungkan dapat melepaskan zat kimia yang:
1. Mengurangi Produksi GABA
Asam Gamma-Aminobutyric (GABA) adalah neurotransmiter penghambat yang memberikan efek menenangkan pada sistem saraf. Beberapa jenis bakteri baik membantu produksi GABA. Jika jumlah mereka berkurang, efek menenangkan juga berkurang, meningkatkan kecemasan.
2. Memicu Stres Oksidatif
Bakteri yang tidak sehat dapat meningkatkan stres oksidatif di usus, yang kemudian memicu respons stres yang dirasakan oleh otak.

Sumbu Usus-Otak bukanlah teori baru, melainkan pengakuan ilmiah terhadap sistem koneksi integral yang memastikan otak dan usus selalu berkoordinasi. Komunikasi ini melibatkan tiga saluran utama:
1. Jalan Tol Saraf Vagus
Saraf Vagus adalah saraf kranial terpanjang di tubuh, berfungsi seperti “jalan tol” komunikasi super cepat antara usus dan batang otak. Jalur ini memungkinkan usus untuk mengirimkan sinyal fisik dan kimiawi (misalnya rasa kenyang atau ketidaknyamanan) langsung ke otak, memengaruhi respons stres dan suasana hati kita. Penelitian menunjukkan bahwa aktivasi saraf vagus yang kurang optimal sering terlihat pada pasien dengan gangguan kecemasan.
2. Pabrik Neurotransmiter di Usus
Fakta yang paling mencengangkan: sebagian besar neurotransmiter penting (zat kimia yang mengatur suasana hati) tidak diproduksi di otak. Ambil contoh Serotonin, yang dikenal sebagai “hormon kebahagiaan” atau zat penstabil suasana hati. Diperkirakan 90% serotonin tubuh diproduksi di usus oleh sel-sel enterokromafin.
Ketika mikrobiota usus (gut microbiota, komunitas triliunan bakteri di perut kita) berada dalam keadaan sehat, produksi Serotonin cenderung seimbang. Sebaliknya, ketidakseimbangan mikrobiota dapat mengganggu pabrik kimia ini, yang berdampak langsung pada regulasi suasana hati di otak.
3. Peran Penjaga Sistem Kekebalan Tubuh
Usus adalah rumah bagi sekitar 70-80% sel kekebalan tubuh. Ketika mikrobiota tidak seimbang, kondisi yang disebut Disbiosis terjadi. Disbiosis dapat merusak lapisan pelindung usus, menyebabkan Peningkatan Permeabilitas Usus (Leaky Gut).
Kerusakan ini memungkinkan molekul pro-inflamasi masuk ke aliran darah. Zat-zat inflamasi ini dapat melintasi sawar darah-otak dan memicu Neuroinflammation (peradangan saraf). Peradangan kronis di otak ini sangat erat kaitannya dengan muncul dan memburuknya gejala kecemasan, depresi, dan gangguan suasana hati lainnya.

Intervensi Gizi sebagai Solusi
Memahami Gut-Brain Axis memberikan harapan baru: kita bisa merawat kecemasan dari jalur yang paling mendasar, yaitu usus. Bagaimana strategi diet untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus?
1. Pilih Prebiotik: Konsumsi makanan kaya serat yang tidak dapat dicerna (prebiotik) yang menjadi makanan super bagi bakteri baik. Misalnya : bawang putih, bawang bombay, pisang mentah (mengandung pati resisten), oats, dan kacang-kacangan.
2. Tambahkan Probiotik: Perbanyak makanan fermentasi yang kaya bakteri baik (Lactobacillus dan Bifidobacterium), seperti yogurt dengan kultur aktif, kefir, dan tempe. Tempe, makanan khas kita, adalah sumber probiotik yang luar biasa!
3. Lawan Peradangan: Terapkan pola makan yang kaya Omega-3 (ikan berlemak, minyak biji-bijian tertentu) dan antioksidan (buah beri, sayuran hijau tua) untuk mengurangi peradangan sistemik dan saraf.

    Kecemasan bisa jadi bukan hanya tentang apa yang ada di pikiran Anda, tetapi juga tentang apa yang terjadi di perut Anda. Dengan merawat Gut-Brain Axis, kita membuka pintu menuju ketenangan yang lebih stabil dan berkelanjutan.

    Ingin menjelajahi lebih terkait zat gizi, seperti makanan yang baik untuk anak? Program Studi S1 Gizi Universitas Alma Ata siap membekali Anda dengan ilmu yang komprehensif.  

    Sebagai program studi dengan akreditasi UNGGUL, kurikulum kami dirancang untuk mengupas tuntas ilmu gizi terkini, termasuk zat gizi terhadap kecemasan. Dibimbing oleh dosen-dosen ahli dan berpengalaman, Anda akan belajar untuk menganalisis bukti-bukti ilmiah, merancang diet yang tepat, dan menjadi ahli gizi yang mampu memberikan rekomendasi berbasis science. 

    Jadilah ahli gizi profesional yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi memahami sains di baliknya. Wujudkan passion Anda di Universitas Alma Ata.